Jumat, 25 Desember 2009

EFEK PILKADA LANGSUNG

jbjhjhjh

Dampak negatif Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Langsung terjadi di beberapa desa. Salah satunya adalah terjadinya friksi-friksi di kalangan tokoh masyarakat. Salah satu sebab dari perpecahan ini dikarenakan, salah satunya, belum adanya kedewasaan dan kesadaran politik yang mapan di kalangan tokoh masyarakat, sehingga mereka mudah terpecah belah dan saling bermusuhan. Kalau ini tidak segera ditanggapi dengan serius, ini bisa menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat mendatang. Bisa jadi, konflik yang sekarang terjadi di beberapa desa akan mengarah pada kekerasan.

Meski kemungkinan terburuk bisa terjadi, namun saya masih yakin dan berharap ke depan masyarakat akan semakin arif dalam menganggapi politik yang semakin terbuka, karena masyarakat tidak mempunyai karakter barbar seperti terjadi di berbagai daerah di penjuru tanah air ini. Ironisnya, konflik-konflik yang terjadi di masyarakat digerakkan dan didorong oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti kyai. Hal ini menjadi ironis karena kyai menenpati posisi teratas dalam strata masyarakat.

Jika para kyai masih terus ikut dalam arus dukung mendukung dalam politik, posisi kyai di masa depan akan menjadi taruhan. Karena dengan ikut pada arena yang penuh intrik ini, posisi kyai tidak akan lagi dihargai. Dampak yang lebih luas, dengan munculnya “para preman” yang memimpin sebagai kepala desa, konfigurasi kultural masyarakat akan bergeser. Kalau dulu kyai sangat berpengaruh, bisa jadi pada masa mendatang preman akan menjadi tokoh terdepan yang akan mengendalikan kehidupan di masyarakat. Terjunnya para kyai ke arena politik sebenarnya sah-sah saja. Namun jika tidak disertai dengan kesadaran politik yang mapan akan menjadi riskan. Bisa jadi akan berbahaya terhadap kedudukannya sebagai tokoh yang dihormati masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar